Senin, 10 Oktober 2011

EKONOMI TEKNIK

Konsep Dasar Ekonomi

Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).

Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani ο
κος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.

Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi — seperti yang telah disebutkan di atas — adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.

Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah “pembuatan keputusan” dalam berbagai bidang dimana orang dihadapi pada pilihan-pilihan. misalnya bidang pendidikan, pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama. Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikel-artikelnya ia menerangkan bahwa ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa kritikus.

Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar sehingga tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan “apa seharusnya dilakukan para ahli ekonomi?” The traditional Chicago School, with its emphasis on economics being an empirical science aimed at explaining real-world phenomena, has insisted on the powerfulness of price theory as the tool of analysis. On the other hand, some economic theorists have formed the view that a consistent economic theory may be useful even if at present no real world economy bears out its prediction.

  1.      Tahap-tahap mengambil keputusan dalam ekonomi teknik.
Dalam ekonomi teknik dikenal dengan aturan ekonomi teknik yaitu, tahapan-tahapan analisis ekonomi teknik (Probem Solving Approach). Berikut ini adalah tahapan-tahapannya :
  1. Mengerti masalah dan tujuannya
  2. Mengumpulkan informasi yang relevan terkait masalah yang dipelajari
  3. Menentukan alternatif yang layak dan membuat estimasi yang realistis
  4. Mengidentifikasi kriteria untuk membuat keputusan
  5. Mengevaluasi masing-masing alternatif
  6. Menentukan alternatif terbaik dan sesuai dengan kriteria
  7. Menerapkan hasilnya dan memantau kerjanya.
Prinsip-prinsip dalam pengambilan keputusan :
  1. Gunakan suatu ukuran yang umum (misal, nilai waktu uang, nyatakan segala sesuatu dalam bentuk moneter ($ atau Rp)
  2. Perhitungkan hanya perbedaannya
- Sederhanakan alternatif yang dievaluasi dengan mengesampingkan biaya-biaya  umum – Sunk cost (biaya yang telah lewat) dapat diabaikan
3.   Evaluasi keputusan yang dapat dipisah secara terpisah (misal keputusan finansial dan investasi)
4.    Ambil sudut pandang sistem (sektor swasta atau sektor publik)
5.    Gunakan perencanaan ke depan yang umum (bandingkan alternatif dengan bingkai waktu yang sama)            
     2.      Faktor-faktor ekonomi teknik.
Sebelum kita mempelajari apa saja faktor-faktor dalam ekonomi teknik, sebaiknya kita mengenal notasi dan simbol dalam perumusan yang digunakan.
P     =   nilai atau jumlah mata uang pada waktu sekarang, disebut Present.
F     =   nilai atau jumlah mata uang pada waktu yang akan datang, disebut Future.
A     =   jumlah uang yang sama berurutan sampai dengan akhir periode, disebut  Annual worth
n      =   jumlah dari periode bunga (interest period). Dapat dalam bentuk tahun, bulan, atau hari
i      =   Tingkat suku bunga per periode bunga (Interest). Dalam bentuk persen pertahun, persen per bulan.
T     =   waktu periode yang ditetapkan, dalam bentuk tahun, bulan atau hari.
G    =  Jumlah dari peningkatan atau penurunan sebuah Cash Flow    
  • Faktor pembayaran tunggal ( Single Payment, F/P dan P/F )
Formula ini dibuat untuk dapat menentukan jumlah uang yang akan datang (F) setelah n tahun (periode) dari investasi tunggal (P).
F = P(1+i)^n dan P = F/(1+i)^n
  • Faktor Uniform-Series Present Worth Factor dan Capital Recovery Factor (P/A dan A/P)
Faktor ini bertujuan untuk mencari Pembayaran Tunggal dari investasi seragam yang dilakukan atau pembayaran seragam dari investasi tunggal yang dilakukan.
P = A [((1+i)^n)-1]/i(1+i)^n
Persamaan Pertama yang digunakan adalah Persamaan di dalam kurung disebut dengan Uniform Series Present Worth Factor (USPWF), atau faktor P/A. Persamaan ini akan memberikan present worth (P) dari equivalent uniform annual series (A) yang dimulai pada akhir tahun pertama sampai dengan tahun ke n dengan tingkat suku bunga i. Persamaan Kedua yang digunakan adalah
 A = P [i(1+i)^n]/ ((1+i)^n)-1
Persamaan di dalam kurung disebut dengan Capital Recovery Factor (CRF), atau faktor A/P, yang menghasilkan equivalent uniform annual worth sepanjang n tahun dari investasi P yang diberikan, ketika tingkat suku bunga sama dengan i.
  • Sinking Fund Factor dan Uniform-Series Compound-Amount Factor
(A/F dan F/A)  Faktor ini bertujuan untuk mencari Pembayaran Tunggal dimasa yang akan datang dari investasi seragam yang dilakukan atau pembayaran seragam dari investasi tunggal yang akan datang yang dilakukan. Persamaan Pertama yang digunakan adalah
A = F [ i/(1+i)n-1]
Persamaan yang terdapat di dalam kurung adalah sinking-fund factor atau faktor A/F, digunakan untuk menentukan uniform annual worth series (A) dari future worth (F) yang diberikan. Persamaan Kedua yang digunakan adalah
F= A{[(1+i)n-1]/i}
Persamaan di dalam kurung disebut dengan uniform-series compoundamount factor (USCAF), atau faktor F/A, dimana ketika dikalikan dengan nilai uniform annual amount (A), akan menghasilkan nilai yang akan datang.
ARITHMATIC GRADIEN FACTORS (P/G DAN A/G)
Arithmatic Gradien adalah sebuah Cash Flow yang bisa meningkat atau bisa menurun secara konstan. Jumlah dari peningkatan atau penurunan disebut dengan Gradien. Simbol yang digunakan untuk Gradien ini adalah G . Dimana G adalah perubahan aritmatik baik itu penerimaan maupun pengeluaran dari satu periode ke periode berikutnya. G bisa menjadi Positif atau juga bisa menjadi negatif  Terdapat 3 Faktor dari Persamaan Aritmatik Gradien adapun Faktor tersebut adalah
1.      Faktor P/G untuk Present Worth
P= {G/i}x{[(((i+1)^n)-1)/i(1+i)^n]-[(n/(1+i)^n)]}
2.      Faktor A/G untuk Annual Worth
A = [G/i].[(1/i)-(n/((n+i)^n)-1)]
 3.      Faktor F/G Untuk Future worth
F = G{[1/i]x[(((1+i)^n))-1)/i)-(n)]}
3.  Jenis – jenis bunga dalam ekonomi teknik
Dalam  ekonomi teknik dikenal juga bunga perbankan. Pada suatu kasus ekonomi teknik, kita sering mengalami kesulitan dalam mendapatkan modal. Salah satu alternatif yang tersedia adalah pinjaman ( hutang ). Dalam mencari pinjaman juga terdapat alternatif pilihan tersendiri. Hal ini umumnya didasarkan pada bunga yang ditawarkan. Berikut ini adalah jenis-jenis bunga dalam ekonomi teknik.
  1. Bunga Tetap (Fixed Interest)
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan berubah selama periode tertentu sesuai kesepakatan. Jika tingkat suku bunga pasar (market interest rate) berubah (naik atau turun), bank akan tetap konsisten pada suku bunga yang telah ditetapkan. Lembaga pembiayaan yang menerapkan sistem bunga tetap menetapkan jangka waktu kredit antara 1-5 tahun.
Keuntungan bagi anda adalah jika suku bunga pasar naik, anda tidak akan terbebani bunga tambahan. Sebaliknya jika suku bunga pasar turun dan selisihnya lumayan besar, maka ada baiknya anda mempertimbangkan untuk melakukan refinancing. anda mesti menyelesaikan kredit lebih cepat dan mengganti dengan kontrak baru yang berbunga rendah (Pinjaman Tunai).
  1. Bunga Mengambang (Floating Interest)
Dalam sistem ini, tingkat suku bunga akan mengikuti naik-turunnya suku bunga pasar. Jika suku bunga pasar naik, maka bunga kredit anda juga akan ikut naik, demikian pula sebaliknya. Sistem bunga ini diterapkan untuk kredit jangka panjang, seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.
2. Bunga Flat (Flat Interest) Pada sistem bunga flat, jumlah pembayaran pokok dan bunga kredit besarnya sama setiap bulan. Bunga flat biasanya diperuntukkan untuk kredit jangka pendek. contoh, kredit mobil, kredit motor dan kredit tanpa agunan. Lihat Pinjaman Cepat dan Usaha Pinjaman.
   3.Bunga Efektif (Effective Interest)
Pada sistem ini, perhitungan beban bunga dihitung setiap akhir periode pembayaran angsuran berdasarkan saldo pokok. Beban bunga akan semakin menurun setiap bulan karena pokok utang juga berkurang seiring dengan cicilan.
Jangan membandingkan sistem bunga flat dengan efektif hanya dari angkanya saja. Bunga flat 6% tidak sama dengan bunga efektif 6%. Besar bunga efektif biasanya 1,8-2 kali bunga flat. jadi, bunga flat 6% sama dengan bunga efektif 10,8%-12%.
4. Bunga Anuitas (Anuity Interest)
Bunga anuitas boleh disetarakan dengan bunga efektif. Bedanya, ada rumus anuitas yang bisa menetapkan besarnya cicilan sama secara terus-menerus sepanjang waktu kredit. jika tingkat bunga berubah, angsuran akan menyesuaikan.

Daftar Pustaka