Manfaat media pendidikan dalam proses belajar menurut
Hamalik (1986) antara lain sebagai peletakkan dasar-dasar yang kongkrit dalam
berfikir untuk mengurangi ‘verbalisme’, memperbesar minat siswa, membuat
pelajaran lebih menyenangkan sehingga berdampak kepada hasil pembelajaran yang
lebih memuaskan.
Multimedia dalam pembelajaran dapat digolongkan
kedalam tiga karakteristik. Pertama,
multimedia digunakan sebagai salah satu unsur pembelajaran di kelas. Misal jika
guru menjelaskan suatu materi melalui pengajaran di kelas atau berdasarkan
suatu buku acuan, maka multimedia digunakan sebagai media pelengkap untuk
menjelaskan materi yang diajarkan di depan kelas. Multimedia dengan jenis ini dinamakan juga dengan
‘presentasi pembelajaran’. Materi yang ditayangkan tidak terlalu kompleks dan
hanya menampilkan beberapa item yang dianggap penting, baik berupa teks,
gambar, video maupun animasi. Latihan dan tes kurang cocok diletakkan pada
presentasi pembelajaran ini, kecuali bersifat quizguna membangun suasana kelas agar lebih
dinamis.
Kedua, multimedia digunakan sebagai materi
pembelajaran mandiri. Pada tipe kedua ini multimedia mungkin saja dapat
mendukung pembelajaran di kelas mungkin juga tidak. Berbeda dengan tipe
pertama, pada tipe kedua seluruh kebutuhan instruksional dari pengguna dipenuhi
seluruhnya di dalam paket multimedia. Artinya seluruh fasilitas bagi
pembelajaran, termasuk latihan, feedback dan tes yang mendukung tujuan
pembelajaran disediakan di dalam paket.
Ketiga, multimedia digunakan sebagai media
satu-satunya di dalam pembelajaran. Dengan demikian seluruh fasilitas
pembelajaran yang mendukung tujuan pembelajaran juga telah disediakan di dalam
paket ini. Paket semacam ini sering disebut CBL
(Computer Based Learning).
KEUNGGULAN MULTIMEDIA DALAM PENDIDIKAN
Bates (1995) menekankan bahwa diantara media-media lain, interaktivitas multimedia atau
media lain yang berbasis komputer adalah yang paling nyata (overt). Interaktivitas nyata di sini adalah interaktivitas yang
melibatkan fisik dan mental dari pengguna saat mencoba program multimedia.
Sebagai perbandingan media buku atau televisi sebenarnya juga menyediakan
interaktivitas, hanya saja interaktivitas ini bersifat samar (covert) karena hanya melibatkan mental pengguna.
Interaktivitas secara fisik dalam
multimedia pembelajaran bervariasi dari yang paling sederhana hingga yang
kompleks. Interaktivitas sederhana misalnya menekan keyboard atau melakukan klik dengan mouseuntuk berpindah halaman (display) atau memasukkan jawaban dari suatu latihan yang diberikan oleh
komputer. Interaktivitas yang komplek misalnya aktivitas di dalam suatu
simulasi sederhana di mana pengguna bisa mengubah-ubah suatu variabel tertentu
atau di dalam simulasi komplek di mana pengguna menggerakkan suatu joystick untuk menirukan gerakan mengemudikan pesawat terbang.
Keunggulan multimedia di dalam
interaktivitas adalah media ini secara inheren mampu memaksa pengguna untuk
berinteraksi dengan materi baik secara fisik dan mental. Tentu saja kemampuan
memaksa ini tergantung pada seberapa efektif instruksi pembelajaran mampu
menarik pengguna untuk mencoba secara aktif pembelajaran yang disajikan.
Sebagai contoh adalah program multimedia pembelajaran yang berisi materi
mengenai oscilloscope yang ditunjukkan pada gambar.6 di bawah ini. Dengan
menggunakan multimedia pembelajaran pengguna akan diajak secara langsung
mencoba dan menggunakan simulasioscilloscope yang tersedia. Berbeda halnya jika materi yang sama disajikan
dengan buku atau video. Dalam hal ini pengguna hanya pasif (secara fisik)
melihat bagaimana cara menggunakan oscilloscope ditampilkan. Aktivitas mental ( pengguna menyerap cara menggunakan
dan mengatur oscilloscope) mungkin terjadi akan tetapi
aktivitas fisik (dalam hal ini mencoba sendiri cara mengatur oscilloscope) tidak terjadi. Dengan kata hal lain – dalam hal suatu simulasi –
dengan menggunakan multimedia pembelajaran pengguna akan mencoba secara
langsung bagaimana sesuatu terjadi.
Gb.6 Oscilloscope dalam multimedia pembelajaran.
Selanjutnya Fenrich (1997) menyimpulkan keunggulan multimedia pembelajaran
antara lain:
• siswa dapat belajar sesuai dengan kemampuan , kesiapan dan
keinginan mereka. Artinya pengguna sendirilah yang mengontrol proses
pembelajaran.
• siswa belajar dari tutor yang sabar (komputer)
yang menyesuaikan diri dengan kemampuan dari siswa.
• siswa akan terdorong untuk mengejar pengetahuan dan memperoleh
umpan balik yang seketika.
• siswa menghadapi suatu evaluasi yang obyektif melalui keikutsertaannya
dalam latihan/tes yang disediakan.
• siswa menikmati privasi di mana mereka tak perlu malu saat
melakukan kesalahan.
• Belajar saat kebutuhan muncul (“just-in-time” learning).
• Belajar kapan saja mereka mau tanpa terikat suatu waktu yang telah
ditentukan.
Di samping itu,
multimedia pembelajaran dapat juga unggul dalam hal:
· Memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata,
seperti kuman, bakteri, electron.
· Memperkecil benda yang sangat besar, yang tidak mungkin dihadirkan
ke sekolah, seperti gajah, rumah, gunung.
· Menyajikan benda atau peristiwa yang kompleks, rumit dan
berlangsung cepat atau lambat, seperti sistem tubuh manusia, bekerjanya suatu
mesin, beredarnya planet, berkembangnya bunga.
· Menyajikan benda atau peristiwa yang jauh, seperti bulan, bintang,
salju.
· Menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya, seperti letusan
gunung berapi, harimau, racun.
· Meningkatkan daya tarik dan perhatian siswa.
REFRENSI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar